Kamis, 23 Agustus 2012

Usia Ayah Bertambah,... ^_^


Hari ini, orang yang paling aku horamati merayakan hari lahirnya ke dunia. Tepatnya tanggal 23 agustus. Dia adalah sosok yang paling aku kagumi di dunia ini. Sosok pribadi yang menjadi panutan buat keluarga. Yach, dia adalah Ayah aku. Laki-laki yang nomor satu dalam hidupku. Laki-laki yang paling berharga dalam hidupku.
Sama sekali tidak ada pearayaan yang diadakan, karena memang sepanjang hidupnya ayah tidak pernah merayakan hari ulang tahunnya. bahkan mungkin hari ini ayah lupa kalau hari ini adalah hari jadinya.
Tapi meskipun seperti itu aku tetap mengucapkan selamat ulang tahun buat ayah tercinta dari anakmu ini,… mudah-mudahan diusia yang ke-50 ini ayah semakin sukses. Saya tidak punya hadia spesial buat ayah. Hanya doa yang bisa saya sematkan dalam setiap shalatku.  
Saya sangat senang dan bangga bisa punya Ayah seperti Ayah. Saya ingin Ayah dan juga Mama selalu ada di samping kami bertiga (Ghifar, Nadir, dan Muli). Hingga kami bertiga lulus kuliah, sampai sukses nantinya, hingga kami bertiga memulai hidup baru, dan fase-fase kehidupan yang selanjutnya... ^_^
Ayah adalah sosok yang sangat saya kagumi, semangat , kerja keras dan pantang mundur, juga kecerdasan beliau patutlah bagi saya untuk jadikan teladan.
Saya sangat senang kalau ayah lagi meberikan motivasi kepada kami anak-anaknya. Biasanya kalau ayah memotivasi kami, ayah selalu memulai dengan menceritakan masa lalunya semasa mudah, terutama disaat-saat Ayah melanjutkan pendidikannya diperguruan tinggi di AHN.
Waktu masih kuliah Ayah membiayai sendiri perkuliahannya karena kakek dan nenek hanyalah seorang penjual pisan dan sayur yang hasilnya hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari, bahkan terkadang tidak cukup, Sehingga memaksa ayah untuk mencari biaya sendiri untuk kuliahnya. Ayah pernah menjadi buruh bangunan, tukang bengkel, mendorong grobag killing, bahkan sampai jadi tukan cuci piring disebuah warung makan.
Ayah tidak pernah tinggal dirumah kost karena ayah tidak punya biaya untuk bayar kost. ayah hanya bisa nebeng dirumah ditempat bekerjanya. Berkali-kali ayah pindah tempat tinggal karena juga pindah bekerja atau karena merasa berat dengan tuan rumah sehingga mengharuskannya pindah.  
Itu hanya sepenggal kisah ayah dimasa mudahnya yang bisa saya ceritakan di blog ini. Sebenarnya masih banyak kisah ayah yang diceritakan ayah kepada saya, belum lagi cerita bagaimana ayah mendidik dan membesarkanku.
Dengan masa lalunya yang berat itu kini ayah sudah bisa tersenyaum dan menikmati hasil jeripaya.
Saya belajar banyak dari masa lalu ayah dari masa kanak-kanak hingga masa mudanya yang selalu diceritakan itu. Saya harus jadi pribadi tangguh seperti pribadi ayah, semangat, mandiri di masa muda. Aku ingin seperti ayah bahkan lebih,…..
Ayah selalu berpesan kepada kami anak-anaknya “bersakit-sakit dahulu, bersenag-senang kemudian” Pribahasa itu memang tidak asing lagi ditelinga kita dan bahkan mungkin teman-teman menganggapnya hanya pribahasa yang biasa-biasa saja, tapi bagi aku itu adalah pesan yang luar biasa yang selalu disampaikan oleh ayah.
Ayah,… Terima kasih telah menjaga dan mendidikku selama ini, Maafkan anakmu yang belum bisa sepenuhnya membalas kebaikanmu, Dengan kasih sayangmu kini aku mengerti semua, Segala yang kau berikan kini akan selalu kuingat. Sekali lagi selamat ulang tahun Ayah,...
Ayah,…. jaga diri Ayah baik-baik yach,...  jangan banyak makan nasi nanti gulanya kambu lagi, Jangan lupa kalau sudah tidak enak badan, minum vitamin Yach. Tetap semangat dan jaga kesehatan ayah.
Di hari ulang tahun ayah yang berbahagia ini ku do'akan
Ya Allah, aku meminta pada-Mu, berilah ayahku umur panjang dan rezeki yang barokah. Berilah kesehatan untuk ayahku, agar ayah dapat menemaniku hingga ajal mendekat, jauhkan lah ayah dari segala kesulitan, berilah ayah kemudahan di setiap langkah hidupnya, ampunilah segala dosa-dosa ayah, semoga ayah termasuk golongan orang-orang yang beriman di sisi-Mu. Amin ya Allah ya rabbal alamin..  


                                             Happy Birthday my Father,….^_^



Rabu, 15 Agustus 2012

I Love U Tafsir Hadits


Menjadi mahasiswa Tafsir Hadis tidak pernah aku bayangkan sebelumnya, karena sebenarnaya aku mendambakan jurusan yang lain (Tanpa menyebut nama jurusannya). Kuberlabuh dijurusan Tafsir Hadis setelah aku tidak lulus dijurusan dambaanku itu.
Jika dikatakan “Tafsir Hadis” adalah pelarian, mungkin juga itu benar. Karena “Tafsir Hadis” adalah pilihan terakhirku dan ternyata memang kebanyakan teman-temanku juga mengalami seperti itu.
Banyak pertanyaan yang terlintas dibenakku setela aku masuk dijurusan ini. Mau jadi apa aku setelah lulus dijurusan ini.? Apakah ada yang mau menerima ketika aku melamar kerja.? Bagaimana dengan masa depanku nantinya.? Sejuta pertanyaan yang tidak jelas jawabannya.   
Masih segar diingatan aku ketika kami diajar oleh Drs. Tasmin Tangangareng, M.Ag beliau mengajarkan Ilmu Kalam, yang ketika itu saya masih semester satu (Maba), Beliau berkata “Anda sebagai mahasiswa Tafsir Hadis seharusnya tidak boleh macam-macam, tidak boleh bertingkah seenaknya, karena anda senantiasa bergelut dengan al-Quran dan al-Hadits, makanya setiap langkah dan gerak-gerik anda haruslah sesuai dengan al-Quran dan al-Hadits”. Pernyataan beliau tersebut mengingatkan aku bahwa sungguh besar tanggung jawab yang harus aku pikul ketika menjadi mahasiswa Tafsir Hadis.   
Kini, sudah dua tahun aku habiskan waktu di “Tafsir Hadis”. Berbagai episode aku lalui bersama teman-teman di TH. Dan, empat semester sudah aku jalani dengan menyandang gelar mahasiswa jurusan “Tafsir Hadis”. Gelar yang cukup berat bagiku, karena, setiap kali aku mengenalkan diri dan menyebut bahwa aku adalah mahasiswa “Tafsir Hadis”, akan selalu ada binar kekaguman dari wajah orang-orang di hadapanku.
Wah, mantap..”, “Keren…”, atau “Banyak hafal hadis donk..??”… adalah sebagian kecil ekspresi kekaguman yang terlontar dari bibir mereka.
Entah apa yang membuat kekaguman itu terasa berlebihan buatku. Tapi yang pasti, mereka telah membuat aku bangga menjadi bagian dari “Tafsir Hadis”. Bangga, bukan berarti karna aku adalah bukti nyata kekaguman mereka. Tapi, karna mereka telah membuatku sadar bahwa memang ada orang-orang yang luar biasa di jurusan ini. Aku ingin dan akan terus bersama teman-teman di TH hingga waktuku berakhir di kampus ini. Belajar bersama mereka dan dari mereka.  
Lalu, apakah hal itu membuktikan bahwa “Tafsir Hadis” memang pilihan yang tepat bagi aku. Untuk yang terakhir kalinya, entahlah…  Aku tak tahu apakah Tafsir Hadis adalah pilihan yang tepat.???  Karena bagi aku sekarang, tak penting apapun jawabannya itu.
Yang paling penting sekarang, aku menikmati keberadaan aku disini. Aku bangga diberi kesempatan untuk mengenal lebih dekat sumber ajaran agama Islam dan semakin menyadari bahwa Islam adalah agama yang sempurna. Aku bahagia karena aku berada dilingkungan yang baik. Aku bersyukur karena aku dipertemukan dengan teman-teman yang pintar, yang cerdas, yang baik hati, yang shaleh/shaleh, pokoknya semuanya dech, hehehe…. ^_^
Terima kasih ya rabb… engkau telah menempatkanku dijurusan ini, aku yakin sengaja engakau menempatkan aku dijurusan ini karena disinilah nantinya aku akan berhasil, disinilah nantinya aku akan berproses untuk menemukan jati diriku. Aku yakin pemberianmu adalah yang terbaik buatku. Tidak akan kusia-siakan penberianmu ini ya rabb….
Amiin…