Minggu, 04 November 2012

Masa-Masa Indah Di Pesantren


Minggu 4 Maret 2012 saya menyempatkan diri bersama teman-teman ke studio 21 Mp untuk menonton film Negeri 5 Menara. Film yang cukup mengnggugah hati dan mengingatkan saya kembali pada kenanganku dimasa-masa pesantren, tapi saya tidak akan membahas tentang film ini karena kita semua tahu tentang ceritanya,… ^_^
Pondok Pesantren Salafiyah Parappe. Yach,.. itulah nama dari pesanterenku yang berlokasi di Desa Parappe, Kec. Campalagian, Kab. Polman, Sulawesi Barat. Lokasi yang cukup jauh dari halaman tempat tinggalku (Maros, Sul-Sel). Disanalah aku menimbah ilmu selama tujuh tahun mulai dari tahun 2003 sampai 2010. Tempat aku menuntut ilmu yang menjadikan diriku hingga seperti sekarang ini,…
Pesantren yang punya ciri khas tersendiri sehingga berbeda dengan pesantren yang lain. Yaitu karena pesantren ini sangat jauh dari kemewahan, ketika banyak pesantren yang lain memakai seragam sekolah untuk masuk kelas, tapi aku dan teman-temanku hanya memakai sarungan, baju kokoh dan kopia masuk ke kelas untuk belajar. Bukan karena kami tidak mampu untuk membeli, akan tetapi karena itulah baju seragam yang ditetapkan di Pesantren kami. Ketika banyak Pesantren yang lain yang santrinya dengan memakai sepatu ke sekolah, tapi santri-santri Salafiyah hanya memakai sandal jepit berangkat ke sekolah. Saat banyak pesantren belajar dengan duduk dikursi dan meja yang lengkap, akan tetapi kami harus belajar dengan duduk melantai. Yach,… itulah gambaran sedikit dari pesantrenku, pesantren yang sangat tradisionalis yang menjungjung tinggih nilai-nilai budaya ulama Salaf.
Masih teringat ketika pertama kali menginjakan kaki di Pesantren. Hari-hari pertama menjalani kehidupan disana terasa sangat tertekan, harus shalat berjamaah, mengaji, sekolah diniyah, dzikiran, begitu banyak kegiatan yang tidak terbiasa bagiku, namun itu tak berlangsung lama karena suasana kebersamaan diantara para Santri membuat aku merasa nyaman dan semua itu merupakan kebaikan untuk diriku sendiri.   
Aku sadari, disanalah aku mengenal arti hidup, disanalah aku menemukan jati diriku, disanalah aku dibesarkan, disanalah kemampuanku diasah, dibina, dan dididik. Jasa-jasa itu tak akan aku lupakan. Bila terus aku ingat, kadang aku tertawa sendiri dengan tingkah dan tindakanku yang konyol, kadang aku bersedih karena sesuatu hal yang tak bisa kuceritakan disini, dan kadang aku merasa bangga dengan apa yang aku raih selama di pesantren. ( Hehehe,… So sweeettt ) ^_^  
Banyak kenangan yang tidak akan kulupakan semenjak aku mondok di Ponpes Salafiyah. Mulai dari pintu masuk, lapangan, kantin, kelas, asrama,mushallah, kolam mandi, rumah Nangguru, bahkan setiap sudutnya memilki banyak cerita. Banyak cerita yang membubuhi memori ingatanku. Banyak perbedaan, karakter, dan itu semua memberi banyak warna selama masa mondok di pesantren.
Dari berbagai penjuru santri yang mondok menyatu tanpa membedakan suku dan ras, makan bareng, tidur bareng, mandipun bareng juga. Aku kadang merindukan suasana itu, canda tawa, shalawat yang dinyanyikan bersama, kebersamaan, kekompakan, persahabatan, masa bandel dengan berkelahi, gaya ngajar ustadz dengan berbagai macam gaya. dari keras hingga lembut. ustadz-ustadz kami yang killer, yang baik, dan semua yang berkaitan dengan masa-masa di Pesantren.
Di sini aku kini berhenti sejenak mengingat kembali masa di Pesantren. Tak semuanya bisa kuingat, tapi setidaknya aku tahu bahwa pilihan untuk nyantri di Ponpes Salafiyah adalah pilihan yang tepat. Aku pun kembali mengucapkan syukur bahwa aku bangga pernah menjadi santri di Ponpes Salafiyah. Aku beruntung bisa bertemu dengan teman-teman semua disana. Kalian sudah mengajari aku tentang nilai-nilai kehidupan dan mewarnai sebuah tahapan penting dalam kehidupanku.
Aku hanya bisa berdoa untukmu, semoga Allah senantiasa memberikan yang terbaik untuk pesantren Salafiyah, semoga ustadz atau guru-guruku selalu dalam keadaan sehat dan diberikan kesabaran dalam mendidik santri-santrinya, dan juga para santri-santrinya semoga selalu bersemangat dalam menimbah ilmu sehingga kelak akan mengharumkan nama Salafiyah.
Kini saatnya aku mulai menentukan langkahku sendiri, hendak di bawa ke mana hidupku nantinya. Mudah-mudahan ilmu yang saya peroleh dari pesantren, itu menjadi barokah dan bisa saya aktualisasikan ketika hidup bermasyarakat nanti.
Terima kasih kuucapkan padamu  pesantrenku, engkau sangat berjasa padaku. Terima kasih kuucapkan  pada semua guru-guruku yang tulus dan ihklas mengajariku, ilmu yang berguna  selalu  dilimpahkan untuk bekalku nanti, setiap hariku  dibimbingnya agar supaya tumbuhlah bakatku nanti, jasa-jasamu akan ku ingat selalu…  Terima kasih kuucapkan pada semua teman-temanku, kakak-kakakku, adik-adikku, semuanya, yang selalu berbagi kasih sayang ditengah sepinya perhatian yang diberikan keluarga,… Terima kasih kuucapkan semoga Allah membalas kebaikan kalian semua,…
Spesial untuk kalian teman seangkatanku: Najamuddin yang sekarang di Surabaya, Alauddin juga yang sekarang di Surabaya, Firdaus di Jepara jawa barat, Tholib di sidogiri Jawa timur, Yusup di pare-pare, Asran di kendari, Takbir d Selayar, Yusran di Makassar, Saifuddin di Kalimantan, Sudirman, Hamdan, dan Muammar di Polman, dan Rusman yang masih mengabdikan dirinya di Salafiyah.
Aku hanya bisa berdoa untuk kalian semua, semoga kalian diberi nikmat sehat, dimanapun kalian berada. Semoga kalian sukses menjalani kehidupan kalian dengan segenap pilihan yang telah kalian buat bagi diri kalian pribadi. Selamat berjuang teman…!!! Semoga kalian sukses semua,…
Oh iyya,… Aku masih menyimpan satu mimpi tentang kalian. Aku ingin suatu hari nanti kita bersama-sama kembali ke Salafiyah. Sejenak kembali menguak suasana menakjubkan masa mondok. Kembali merasakan tidur di asrama walau hanya semalam. Shalat berjamaah di mushallah. Berangkat bersama untuk mengikuti pengajian Nanguru di Bonde ataupun di Pappang. Makan kandado bersama di tempat masak-masak.  Bermain bola maupun tenis meja di lapangan yang dulu setiap sore kita bermain. Sharing tentang berbagai hal yang telah kita jalani semenjak meninggalkan Salafiyah. Aku tahu sulit untuk mewujudkannya dan membawa kalian semua kembali, tetapi biarlah mimpi ini tetap aku pelihara karena aku percaya suatu hari nanti kita bisa melakukannya. 

I Love You Salafiyah…. Salafiyah best of the best,…!!!
This entry was posted in .

8 komentar:

  1. hati kecilku menangis ketika membacanya saudara......tinggatkan,, mari menjaga nama baik pondok kita.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya saudara,...
      Dimanapun kita berada ilmu yg kita peroleh dari pondok harus kita sampaikan dan amalkan krn itu adalah bentuk kepekaan kita menjaga nama baik pondok,...

      Hapus
    2. OKEY saudra
      kenapa gak ada namanya irfan maros/???
      diakan angkatan kita juga

      Hapus
    3. Iya, seharusnya begitu,...
      saya lupa masukkan namanya irfan, tapi tidak apa-apa karena setiap hari ketemu dikampus. ^_^

      Hapus
  2. aq teringat ma pesantrenku jg saudara, rasanya ingin meneteskan air mata...........

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masa-masa dipesantren memang adalah masa-masa yg paling indah, klw bagi anak sekolahan masa-masa SMA adalah masa yang paling indah maka bagi santri masa-masa dipesantren adalah masa-masa yang paling indah,...

      Hapus
  3. Mnonton 'Negeri 5 Menara' juga membuatku terkenang pd masa2 indah di ma'had tercinta, PP Darul Istiqamah Barabai, Kalsel......

    BalasHapus